2012/12/15

Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW

      Kesehatan adalah nikmat termahal yang diberikan oleh Allah Swt. Apalah artinya kekayaan yang dimiliki seseorang, jika ia tidak memiliki tubuh yang sehat. Sehat disini tidak hanya sehat secara fisik, namun sehat secara ruh sehingga dengan dua kesehatan tersebut, setiap muslim mampu melaksanakan aktivitas ibadah kepada Allah Swt dengan sebaik-baiknya. Bahkan Rasulullahpun pernah bersabda bahwa:

 “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt. daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan, ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu.’ Tetapi katakanlah, ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya.’ Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan setan.’” (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

       Rasulullah adalah pribadi yang jarang sekali sakit. Karena beliau sangat menjaga sekali kesehatan beliau. Dengan banyaknya aktifitas dakwah tidak menjadikan beliau lemah, akan tetapi justru bertambah kuat dan bersemangat. Ada beberapa hal ditekankan oleh Rasulullah saw mengenai kesehatan yakni; kesehatan ruh dan kesehatan fisik haruslah seimbang. Dua jenis kesehatan ini merupakan pondasi  bagi setiap muslim dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Kesehatan Fisik (Jasmani)

      Fisik merupakan sumber penggerak setiap aktivitas seorang muslim. Tanpa fisik yang kuat, mustahil manusia dapat melakukan apapun di dunia ini. Islampun telah mengajarkan manusia untuk  menjaga fisik sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasululullah diantaranya:

Memilih makanan yang halal lagi baik: Islam mengajarkan kita untuk memilih  makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, kebersihan makanan, layak atau tidak  untuk dikonsumsi, dan tentunya dilihat juga dari segi kehalalannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl : 114 yang berbunyi; “ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”.

Tidak Makan dan minum secara berlebihan: Makan dan minum berlebihan juga akan merusak organ tubuh kita, karena masing-masing bagian organ tubuh manusia memiliki porsinya sendiri-sendiri. Rasulullah  mengatakan bahwa makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Bahkan Rasulullah mengajarkan manusia untuk mengisi perutnya dengan porsi yang seimbang yakni;  sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.  Sebagaimana penjelasan hadist Rasulullah sebagai berikut ini:

“Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat dan pertengahanlah kalian dalam kedua hal tersebut karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari berlebih-lebihan.” (H.R. Bukhari).

Di pagi hari, Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur'an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan peradangan.
Menjelang siang, tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah SAW. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra', salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah SAW selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah SAW.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda: "Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."
  
Sejak kita dilahirkan sudah ada sosok yang harus menjadi panutan kita dalam bertindak dalam keadaan apapun. Dialah Rasulullah Muhammad SAW. Sehendaknya kita bisa meneladani dan meniru segala kebiasaan beliau. Termasuk dalam hal pola makan, karena pola makan Rasulullah lah yang terbaik. Untuk itu pula Rasulullah SAW, menerapkan pola makan yang baik bagi umatnya.

 “Barang siapa yang mengikuti sunahku, berarti dia cinta kepadaku. Dan barang siapa yang cinta kepada ku, maka akan masuk surga bersamaku”.

Berikut pola makan yang baik, yang diterapkan oleh beliau:
1). Membaca basmalah (bismillaahirrahmannirrahim) ketika hendak makan, dan mengucapkan hamdalah (alhamdulillah) ketika selesai makan.

2). Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

3). Makanlah ketika lapar, dan berhentilah ketika kenyang.

4). Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung. Posisi duduknya yaitu kaki kanan menekan lambung dan kaki kiri kita duduki, hal ini akan menjaga keseimbangan komposisi lambung yaitu 1/3 makanan 1/3 udara dan 1/3 lagi air. Serta lebih hemat karena jatah makan untuk 2 orang bisa dimakan 4 orang dan seterusnya.

5). Tidak bernafas dalam gelas/air, dan meniup makanan/minuman.

6). Makan dengan tiga jari, dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang. Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedangkan makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.

7). Mendahulukan makan buah-buahan sebelum memakan makanan utama.

8). Menutup makanan dan minuman di atas meja. Nabi mewajibkan menutup makanan untuk melindunginya dari pencemaran, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi saw : ”Tutuplah wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malam yang di malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang terbuka melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu”.

9). Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah makan.

10). Menjilati jari dan tempat makan, Menjilati tempat bekas makan akan sangat membantu pencernaan. Rasulullah saw sendiri menjilati jari beliau setelah makan. "Beliau bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan tangannya sehingga menjilatinya."(HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Tabrani). Hal itu menunjukkan adanya perintah untuk tidak meninggalkan sisa makanan di tempat makan.

11). Kombinasi makanan, nah, ini yang mesti diperhatikan buat antum-antum sekalian, Nabi melarang menggabungkan antara Susu dan Ikan, Cuka dan Susu, Cuka dan Ikan, Buah dan Susu, Cuka dan Nasi, Delima dengan Tepung, Kubis (kol) dengan Ikan, Salad dengan Ikan, bawang putih dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam dengan makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.

12). Tidak tidur setelah makan, Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah makan malam. Tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan baik.

13). Makan bersama-sama/tidak sendiri (kecuali memang lagi sendirian). Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.

14). Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.

15). Tidak mengkonumsi daging setiap hari. Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dari Aisyah ra, dia mengatakan bahwa bagian lengan atas adalah daging yang paling disukai Nabi. Namun beliau tidak memakan daging setiap hari. Maka yang tersisa ditangguhkan untuk keesokan harinya.

16).  Tidak memakan buah ketika baru sembuh dari sakit, Diriwayatkan dari Ummu Al-Mundzir binti Qais, seorang wanita Anshar. Dia mengatakan:  
‘Rasul datang kepadaku bersama Ali yang waktu itu baru sembuh dari sakit. Kebetulan waktu itu kami punya buah yang masih tergantung di pohonnya. Rasul pun berdiri dan dan memetik buah dan memakannya. Ali juga ikut memetik, namun ketika akan memakannya, Rasul mencegah dan berkata: “Jangan Ali, kamu baru sembuh dari sakit.” Ali pun mengurungkan niatnya. Maka aku membuat roti dan makanan yang direbus dan membawakannya pada mereka. Maka Rasul pun berkata pada Ali, “Makanlah ini. Ini lebih baik untukmu”’ (HR. Abu Dawud).

17). Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan, dengan maksud dilarang menghina dan membenci makanan, sekalipun itu makanan yg tidak biasa kita makan, atau diluar kebiasaan kita.

18). Tidak pernah menolak undangan makan, Rasul tidak pernah menolak undangan makan apapun selama makanan yang dihidangkan itu halal, meskipun makanan itu sangat murah.

Berolah Raga : Olah Raga merupakan cara untuk merenggangkan otot-otot yang kaku. Dalam Islam olah raga sebetulnya sudah kita lakukan setiap lima waktu dalam sehari semalam yakni sholat lima waktu. Selain itu, di zaman Rasulullah saw, olah raga yang beliau ajarkan adalah memanah, berkuda dan berenang. Tidak hanya dijadikan sebagai keahlian seorang muslim, akan tetapi ketiga jenis olah raga tersebut dapat memberi kebugaran dan kesenangan juga. Sebagaimana dilansir dalam sebuah hadist ; “Ajarkanlah putra-putramu berenang dan memanah” (H.R Ath-Thahawi).

Kemudian pada hadist lain juga disebutkan tentang berkuda dan memanah: “Uqbah Ibnu Amir ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW di atas mimbar membaca (artinya ; Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu-ayat, ingatlah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah” (HR.Riwayat Muslim).

Menjaga Kebersihan: Kebersihan mencirikan orang yang sehat. Islam mencintai kebersihan. Menghadap Allahpun kita diajarkan untuk senantiasa berwudhu, lalu baru menyembah Allah. Dengan menjaga kebersihan, maka kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit fisik.

Membiasakan bangun pagi: Bangun pagi yang diajarkan oleh Islam adalah ketika setiap muslim dituntut untuk menunaikan sholat shubuh berjama’ah. Selain mendapat keberkahan dari  Allah swt dan malaikat, bangun pagi juga dapat memberikan udara yang segar bagi paru-paru manusia. Orang yang biasa bangun pagi dan tidak tidur kembali setelah sholat shubuh akan memiliki  tulang yang kuat dan sehat. Seorang peneliti Universitas Roehampton Inggris menyimpulkan bahwa bangun pagi membuat tubuh lebih sehat, mood menyenangkan, dan memiliki indeks massa tubuh ideal. “Mereka yang bangun pagi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia,” ujar Dr Joerg Huber, peneliti, dikutip Telegraph.

Para pakar kesehatan juga menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. 
Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Berpuasa: Puasa adalah salah satu cara untuk mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Dengan berpuasa, lambung akan teratur dalam menerima makananan. Kemudian puasa juga dapat membersihkan lambung dari racun tubuh yang membahayakan. Saat kita berpuasa organ (lambung) tubuh kita bisa beristirahat sejenak dari aktivitas mencerna makanan.

Kesehatan Ruh (Rohani)

Menjaga kesehatan ruh tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Setiap muslim dapat menghadapi berbagai macam permasalahan dengan baik, ketika ia memiliki ruh yang kuat. Ruh yang kuat bisa diperoleh sejauh mana kedekataan setiap muslim kepada Allah SWT.  Rasulullah pun telah mengajarkan kepada kita untuk menjaga ruh dengan cara sebagai berikut:
Selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Orang yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah Swt, niscaya akan diberikan segala sesuatu sesuai dengan persangkaannya kepada Allah. Pikirannya selalu positif, terhindar dari stress. Karena ia yakin pemberian Allah adalah pemberian yang terbaik. Selalu menghindari prasangka buruk sebagaimana Firman Allah sebagai berikut: “ Wahai Orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, ……”(Qs.Al-Hujarat:12). 

Selalu mengawali dan mengakhiri aktifitas dengan berdoa: Doa adalah sebagai wujud rasa syukur dan penghambaan kita kepada Allah. Manusia yang senantiasa berdoa akan selalu diberi ketenangan dan kekuatan dalam hatinya. Mengendalikan Amarah: Amarah banyak menghabiskan energi manusia, mendatangkan penyakit, bahkan ada yang menyebabkan kematian, karena tidak mampu mengendalikan amarahnya. Oleh karena itu betapa pentingnya menjaga amarah sampai Rasulullahpun mengulang-ulang beberapa kali tentang hal ini. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist Hadist Arba’in ke 16 mengatakan bahwa:
 
“ Dari Abu Hurairah  ra. Bahwa; “Seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW;”Berilah  wasiat kepadaku”. Nabi SAW bersabda; “Janganlah engkau marah”.Lalu ia meminta nasehat lagi sampai beberapa kali. Sabdanya: “Janganlah engkau marah.(HR.Imam Bukhari).

Tidak iri dengan keberuntungan orang lain: Sikap iri selalu membuat manusia sesak dada, sakit, dan tak pernah tenang. Dengan menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing  yang diberikan oleh Allah Swt adalah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat-NYA. Tidak dipusingkan oleh urusan duniawi: Manusia yang senantiasa sibuk dengan urusan-urusan duniawi sehingga ia lupa bahwa ada urusan yang lebih penting dari pada urusan dunia adalah negeri akhirat yang abadi, maka ia akan lalai mengingat Allah Swt. Orang yang lalai mengingat Allah akan jauh dari kebahagiaan.

Allah menjelaskannya dalam ayat Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut:

Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

Kemudian Rasulullah saw pun memperkuat tentang dunia yang hanya tipuan belaka, ibarat sebagai persinggahan manusia sebelum menuju negeri akhirat. Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416). 

Sehat itu anugerah terindah yang diberikan Allah kepada kita, maka jaga lah apa yang telah dianugerahkan dan selalu bersyukur akan yang telah diberikan. Yang saya sharing masih terlalu sedikit untuk kita terapkan, namun apa salah nya kita saling memberitahukan ilmu yang bermanfaat kepada sesama muslim dan orang banyakk, masih banyak contoh-contoh pola hidup Rasulullah lainnya yang mesti nya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,  maka berbanggalah kita yang memiliki seseorang yang bisa kita jadikan panutan di dalam hidup kita yang berharga ini. Sekian 

(Dari berbagai sumber : Andy Juliandi)


No comments:

Post a Comment